5 Contoh Cerpen Berbagai Tema yang Anti Mainstream

bimbeljogja.com (10 Contoh Cerpen Berbagai Tema yang Anti Mainstream) – Sedang ada tugas cerpen dari mata pelajaran bahasa Indonesia? Sebelum kita masuk pada contoh-contoh cerpen berbagai tema, kita harus tahu apa sih cerpen itu, yuk simak hingga akhir?

Contoh Cerpen Berbagai Tema

Pengertian Cerpen?

Cerpen merupakan akronim dari “Cerita Pendek” adalah sebuah karya prosa pendek yang tidak lebih dari 10.000 kata, ciri lain dari cerita pendek adalah konflik tunggal. Jadi cerpen itu adalah cerita fiksi yang bisa dinikmati hanya dalam satu kali duduk, mulai dari perkenalan tokoh, konflik hingga penyelesaian masalah. Terdapat 2 unsur yang membangun cerpen, Unsur Intrinsik, Unsur Ekstrinsik.

Unsur-Unsur Cerpen

Unsur Intrinsik

Unsur pembangun cerpen dari dalam cerpen, komponen-komponen yang membangun unsur intrinsik antara lain:

Unsur Ekstrinsik

Merupakan unsur yang berada di luar cerpen, dapat berupa norma maupun nilai-nilai yang dianut dan dipahami oleh masyarakat. Penting untuk diperhatikan oleh pengarang dalam membuat sebuah cerita pendek. Komponen yang membangun unsur ekstrinsik cerpen adalah:

Ciri-Ciri Cerpen

5 Contoh Cerpen Berbagai Tema

Setelah mengetahui pengertian, unsur pembangun dan ciri-ciri cerpen. Berikut adalah 5 contoh cerpen berbagai tema yang bisa kamu jadikan inspirasi dalam menulis cerpen versimu sendiri.

Judul: "Pagi yang Cerah"

Pagi ini, langit cerah dan matahari bersinar terang di langit biru. Angin sejuk bertiup pelan-pelan, mengusik daun-daun pohon di taman kecil dekat rumahku. Aku duduk di teras rumah, menikmati secangkir kopi panas yang harum. Ini adalah pagi yang sempurna.

Tiba-tiba, aku mendengar suara tertawa riang dari seberang jalan. Aku melihat ke arah suara itu dan melihat seorang anak kecil bermain di taman bermain. Dia berlari-lari kecil dengan senyum cerah di wajahnya. Orang tuanya duduk di bangku taman, tersenyum bahagia melihat anak mereka.

Aku teringat pada masa kecilku, ketika aku juga sering bermain di taman ini dengan teman-temanku. Kami akan berlari-lari kecil, naik ayunan, dan tertawa bahagia sepanjang hari. Waktu terasa begitu cepat berlalu, dan sekarang aku sudah dewasa.

Sambil menyesap kopi, aku mulai merenung tentang arti kebahagiaan. Terkadang, kita begitu sibuk dengan pekerjaan dan permasalahan hidup sehingga kita lupa untuk menikmati momen-momen kecil seperti pagi yang cerah ini. Aku memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di taman ini, menikmati keindahan alam dan bersantai.

Pagi yang cerah ini mengingatkanku bahwa kebahagiaan sejati terletak dalam hal-hal sederhana. Kadang-kadang, kita hanya perlu berhenti sejenak, merasakan sinar matahari di wajah kita, dan tersenyum pada dunia. Mungkin kita akan menemukan kebahagiaan yang sejati di tengah-tengah kesibukan kita.

Judul: "Teman Sejati"

Di sebuah desa kecil yang terletak di lereng bukit, hiduplah dua sahabat akrab bernama Ali dan Budi. Mereka telah bersahabat sejak kecil dan tak pernah terpisahkan. Baik senang maupun susah, mereka selalu bersama-sama.

Suatu hari, desa mereka dilanda musibah banjir besar. Air sungai meluap dan menghancurkan rumah-rumah serta sawah-sawah penduduk desa. Semua orang panik dan mencari tempat aman. Ali dan Budi juga berjuang bersama warga lain untuk menyelamatkan apa yang bisa mereka selamatkan.

Setelah banjir mereda, mereka harus mulai membangun kembali desa mereka dari awal. Banyak yang putus asa dan ingin pindah, tapi Ali dan Budi memutuskan untuk bertahan dan membantu mengembalikan kehidupan desa mereka seperti semula.

Mereka bekerja keras, dari membangun rumah-rumah baru hingga membantu petani menanam kembali padi. Mereka juga menggalang bantuan dari luar desa. Selama waktu sulit itu, persahabatan mereka semakin kuat.

Beberapa tahun kemudian, desa mereka sudah pulih dan lebih makmur daripada sebelumnya. Ali dan Budi merasa bangga akan apa yang telah mereka capai bersama. Mereka tahu bahwa kekuatan sejati bukanlah pada harta atau kekayaan, melainkan dalam persahabatan yang tulus dan kemauan untuk saling membantu.

Kisah Ali dan Budi mengingatkan kita bahwa teman sejati adalah harta yang tak ternilai harganya. Mereka selalu ada dalam kebaikan dan kesulitan, dan bersama-sama, mereka dapat mengatasi apapun.

Judul: "Cinta di Bawah Payung Hujan"

Hujan deras mengguyur kota malam itu ketika Lisa dan David bertemu di bawah payung yang sama. Mereka tidak sengaja bertemu di sebuah sudut jalan yang sepi, mencoba mencari perlindungan dari guyuran air hujan yang lebat.

Lisa tersenyum malu-malu sambil berkata, “Hujan ini cukup tiba-tiba, ya?”

David, yang sebelumnya hanyut dalam pikirannya sendiri, mengangguk setuju. “Iya, benar sekali. Aku bahkan tidak membawa payung.”

Lisa tertawa kecil. “Aku juga tidak. Tapi sepertinya kita sudah memiliki satu payung bersama-sama sekarang.”

Mereka berdua tertawa, dan percakapan mereka berlanjut. Mereka bercerita tentang diri mereka sendiri, mimpi-mimpi mereka, dan hobi-hobi mereka. Ternyata, mereka memiliki banyak kesamaan dan pandangan yang serupa tentang banyak hal dalam hidup.

Saat hujan semakin reda, mereka berjalan bersama ke sebuah kedai kopi di dekat sana. Di sana, mereka terus mengobrol dan semakin mengenal satu sama lain. Mereka merasa seperti sudah saling mengenal selamanya, meskipun baru saja bertemu.

Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin erat. Mereka sering bertemu di bawah payung hujan yang sama, dan setiap kali mereka melakukan hal itu, perasaan mereka tumbuh lebih kuat. Mereka tahu bahwa mereka telah menemukan sesuatu yang istimewa satu sama lain.

Pada suatu hari, ketika matahari bersinar terang, David mengajak Lisa untuk pergi ke taman dan berkata, “Lisa, aku merasa beruntung sekali telah menemukanmu di bawah payung hujan itu. Aku ingin kita bisa bersama-sama dalam cuaca apa pun. Apakah kamu mau menjadi kekasihku?”

Lisa tersenyum bahagia, “Tentu saja, David. Aku juga merasa sama. Aku mau menjadi kekasihmu.”

Mereka meraih tangan satu sama lain sambil berjalan bersama di bawah matahari yang bersinar terang, tahu bahwa cinta mereka telah tumbuh dari pertemuan yang tak terduga di bawah payung hujan.

Judul: "Perang Hati"

Di sebuah desa kecil yang damai, hidup dua keluarga tetangga, yaitu keluarga Ahmad dan keluarga Rudi. Pada awalnya, mereka hidup berdampingan dengan baik, tetapi suatu perselisihan kecil mengubah semuanya.

Semuanya dimulai ketika Ahmad mengadu tentang pohon anggur milik Rudi yang tumbuh berlebihan dan merambat ke pagar rumah Ahmad. Ahmad merasa daun-daun anggur itu mengganggu dan meminta Rudi untuk memotongnya. Namun, Rudi menolak dengan alasan bahwa anggur itu adalah miliknya dan tidak merugikan siapapun.

Ketegangan mulai membangun antara kedua keluarga. Mereka saling memandang dengan pandangan sinis dan mulai saling mengumpat di belakang layar. Bahkan anak-anak mereka, yang dulunya adalah teman bermain, mulai menghindari satu sama lain. Perselisihan ini semakin membesar, dan seiring berjalannya waktu, seolah-olah mereka telah menjadi musuh bebuyutan.

Setiap hari, pohon anggur itu menjadi sumber ketidaknyamanan bagi Ahmad. Dia memutuskan untuk memotong sendiri ranting-ranting anggur yang menjalar ke pagar rumahnya, tanpa izin Rudi. Tindakan ini memicu kemarahan Rudi, dan dia menuntut Ahmad atas perusakan pada pohon anggurnya.

Konflik mereka berlanjut hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini melalui mediasi desa. Mediator mencoba memediasi kedua belah pihak, tetapi kedua keluarga tetap keras kepala dan tidak mau mengalah.

Akhirnya, mediasi tersebut gagal, dan kedua keluarga tetap dalam kebuntuan. Mereka tetap berkeras dengan keyakinan masing-masing bahwa mereka yang benar. Perselisihan yang awalnya kecil telah tumbuh menjadi konflik yang besar, memisahkan dua keluarga yang dulu bersahabat.

Cerita ini menggambarkan bagaimana konflik kecil dapat tumbuh menjadi sesuatu yang lebih besar jika tidak diselesaikan dengan bijak. Keegoisan dan keteguhan dalam keyakinan dapat memisahkan orang-orang yang dulunya dekat.

Judul: "Pencarian Keimanan"

Ahmad adalah seorang pemuda yang selalu mencari makna dalam hidupnya. Ia tumbuh dalam keluarga yang taat beragama, tetapi selalu merasa ada sesuatu yang kurang dalam kehidupannya. Ia ingin menggali lebih dalam tentang agamanya, Islam, dan menemukan makna yang lebih dalam ajaran-ajaran agama tersebut.

Setiap malam, Ahmad pergi ke masjid di desanya untuk beribadah dan mendengarkan ceramah dari imam. Namun, meskipun ia merasa nyaman di sana, hatinya masih merasa kosong. Ia bertanya-tanya apakah ia benar-benar memahami ajaran agamanya.

Suatu hari, Ahmad mendengar tentang seorang ulama terkenal yang mengajar di sebuah pesantren di daerah lain. Ia memutuskan untuk pergi menemui ulama tersebut dan meminta petunjuk. Perjalanan itu adalah awal dari pencarian keimanan yang panjang.

Di pesantren, Ahmad bertemu dengan ulama yang bijaksana. Mereka berdiskusi tentang ajaran agama, moralitas, dan tujuan hidup. Ulama tersebut memberikan nasihat yang mendalam tentang pentingnya kedekatan dengan Tuhan, cinta kasih terhadap sesama, dan kesederhanaan dalam hidup.

Selama beberapa tahun, Ahmad tinggal di pesantren, belajar dan beribadah. Ia merenung dan mempraktikkan ajaran agamanya dengan lebih mendalam. Setiap pagi dan malam, ia berdoa untuk mendapatkan petunjuk dan menggali makna yang lebih dalam dalam imannya.

Ketika Ahmad akhirnya kembali ke desanya, ia tidak lagi merasa kekosongan dalam hatinya. Ia telah menemukan kedamaian dan makna dalam keimanan. Ia berbagi ajaran-ajaran agamanya dengan keluarga dan teman-temannya, membantu mereka juga merasakan kedekatan dengan Tuhan.

Cerita ini menggambarkan perjalanan seseorang dalam pencarian keimanan dan makna hidup dalam konteks agama. Ia menemukan petunjuk dan kedamaian melalui penelusuran yang mendalam terhadap keyakinannya.

“Raih Sukses Pendidikanmu Bersama Kami di BimbelJogja.com! Bergabung Sekarang untuk Masa Depan Terbaikmu!”

Bimbel Jogja

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Halo ada yang bisa dibantu?👋