Mengenal Peraturan Zonasi SMA dalam Pemilihan Sekolah

Bagi kamu yang ingin masuk sekolah SMA, tentunya kamu pernah mendengar tentang peraturan zonasi SMA. Apa sih peraturan itu? Apakah peraturan ini mempersulit atau bahkan mempermudah. Artikel ini akan mengupas tentang sistem tersebut dari penjelasan, fungsi, tujuan, hingga kelebihan dan kekurangannya. Simak informasi sampai habis ya!

peraturan zonasi sma

Apa Itu Zonasi?

Peraturan Zonasi SMA adalah seleksi penerimaan peserta didik baru yang ditempatkan sesuai tempat tinggal. Jadi calon peserta didik hanya boleh mendaftarkan diri ke sekolah yang berada dekat dengan tempat tinggalnya sesuai KTP atau KK.

Jika dahulu banyak calon peserta didik yang berebut ke suatu sekolah yang dinilai bagus, bahkan siswa daerah daerah lain pun juga ikut mengikuti seleksi. Namun berbeda dengan sekarang, pemerintah menetapkan aturan ini agar peserta didik dapat lebih mudah untuk mengakses sekolah karena jaraknya yang dekat.

Sistem ini mengatur sekolah negeri harus menerima calon peserta didik yang bertempat tiggal pada radius zona terdekat dari sekolah. Jarak yang diatur ini setidaknya 90% dari total jumlah semua calon peserta didik yang berhasil diterma. Masih ada 10% untuk apa? Sisa ini diperuntukkan bagi pendaftar diluar zona yang ditetapkan karena memiliki prestasi yang bagus sebanyak 5% dan 5% sisanya diperutukkan bagi siswa dengan perpindahan domisili orang tua/wali.

Kapan Peraturan ini Diberlakukan?

Peraturan ini sudah diberlakukan sejak tahun 2017 dalam Penerimaan Peserta Didik Baru berdasarkan peraturan pemerintah nomor 14 tahun 2018, tentang penerimaan peserta Didik Baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat. Peraturan ini mulai diberlakukan secara efektif pada 2018.

Kenapa Peraturan ini Diberlakukan?

Peraturan Zonasi SMA ini diberlakukan untuk menjawab keresahan peserta didik atas paradigma di mana “anak-anak  terbaik tidak perlu mencari sekolah terbaik yang berlokasi jauh dari tempat tinggalnya. Sistem ini dinilai mampu memberikan dampak kesiapan bagi seluruh sekolah dengan mutu yang setara dengan sekolah unggul atau favorit.

Sistem ini adalah pembagian atau pemecahan areal menjadi beberapa bagian yang sesuai dengan fungsi serta tujuan pengelolaan. Sistem ini diharapkan dapat menjadikan semua sekolah khususnya sekolah negeri untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang memiliki mutu yang tinggi secara merata bagi semua masyarakat.

Tujuan Peraturan Zonasi

Peraturan ini diharapkan agar proses penerimaan peserta didik baru berlangsung secara objektif, transparan, akuntabel, non diskriminatif, merata, dan berkeadilan sesuai dengan UUD 1945, bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang layak.

Tujuan dan fungsi peraturan zonasi adalah sebagai berikut:

  • Memberikan jaminan proses penerimaan peserta didik baru berjalan secara objektif, transparan, akuntabel, nondiskriminatif, dan berkeadilan untuk mendorong peningkatan akses layanan pendidikan.
  • Memberikan jaminan ketersediaan dan kesiapan sekolah (sekolah negeri, khususnya) untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.
  • Memberikan jaminan akses pendidikan yang merata dan bermutu, serta berkeadilan di semua wilayah.
  • Memastikan mutu ketersediaan tenaga pendidik serta fasilitas pendidikan yang memadai bagi setiap satuan pendidikan yang ada di wilayan/zona yang telah ditetapkan
  • Memastikan kualitas lulusan terjaga dan mengawasi proses serta hasil pembelajaran secara terukur dan berkelanjutan di wilayah/zona layanan pendidikan dengan membandingkan dan bersaing secara efektif.

Kelebihan dari Aturan Ini

Peraturan ini memberikan beberapa manfaat yang diantaranya adalah:

1. Pendidikan yang Merata

Jelas dengan adanya aturan ini tidak akan ada lagi sekolah yang timpang dalam jumlah peserta didik. Calon peserta didik mau tidak mau harus masuk ke sekolah yang termasuk dalam zonasinya. Dengan demikian tidak ada lagi siswa yang terpaksa sekolah dengan jarak yang jauh hanya karena kuota sekolah terdekatnya sudah penuh.

2. Rotasi Tenaga Pendidik yang Merata

Karena salah satu fungsi dari peraturan ini adalah menjamin kualitas layanan pendidikan, maka pertukaran guru dapat dilakukan dalam satu kawasan dengan berdasar kesepakatan bersama. Pemerintah memberikan jaminan bahwa suatu sekolah yang berada di zona atau wilayah tertentu menyediakan guru-guru berkualitas dengan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap sesuai standar.

3. Tidak ada Istilah Beli Bangku

Beli bangku atau membayar sejumlah uang agar peserta didik dapat diterima sekarang sudah tidak berlaku lagi. Hal ini merupakan permasalahan yang turun-temurun terjadi. Dengan berlakunya sistem zonasi, tentu setiap calon peserta didik dapat masuk ke sekolah asal berada di zona yang ditetapkan atau memiliki prestasi.

Kekurangan Dari Aturan Ini

Peraturan Zonasi SMA juga memiliki beberapa kekurangan, yang umum terjadi adalah kesiapan beberapa sekolah di daerah tertentu yang merasa belum siap dengan sistem ini. Dibutuhkan berbagai penyesuaian dalam menerapkan, khususnya terkait perubahan zona.

Selain itu, aturan ini juga memiliki kekurangan sebagai berikut:

1. Peta Koordinat yang Kurang Tepat

Peraturan ini mengutamakan kedekatan jarak rumah ke sekolah, dan sistem ini menggunakan aplikasi Google Map. Namun sayangnya titik koordinat yang diberikan sering dikatakan tidak akurat. Dampaknya adalah banyak siswa yang gagal mengikuti seleksi penerimaan peserta didik karena perbedaan selisih beberapa meter saja, padahal jarak antara rumah dengan sekolah berada dalam radius yang dekat.

2. Berisiko Kelebihan Kapasitas

Permasalahan lain yang ditemui dari penerapan aturan ini adalah mengenai daya tampung. Pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam melakukan pemetaan jumlah usia siswa yang mengikuti PPDB dan jumlah daya tampung sekolah. Dampaknya adalah, jumlah daya tampung sekolah negeri tidak lagu cukup untuk menerima semua siswa yang mendaftar di sekolah tersebut pada tahun berikutnya.

3. Manipulasi Wali Murid

Walaupun telah diatur sedemikian rupa, kecurangan tetap ada. Dengan berlakunya sistem ini melahirkan kecurangan baru yang dilakukan oleh wali murid, yaitu dengan memanipulasi kartu keluarga agar anaknya dapat masuk ke sekolah yang diinginkan. Hal ini pun dikabarkan telah mendapat penanganan dari pemerintah daerah.

Itulah penjelasan mengenai peraturan zonasi SMA. Peraturan ini diberlakukan untuk memberikan keadilan bagi seluruh peserta didik mengenai layanan pendidikan. Selain itu dengan diberlakukannya sistem ini, tidak ada lagi istilah sekolah unggulan atau sekolah favorit sehingga menjadikan siswa yang berlokasi di dekat sekolah tersebut terpaksa harus bersekolah di tempat yang jauh.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Halo ada yang bisa dibantu?👋