Pengertian Asesmen Kompetensi Minimum, Pengganti Ujian Nasional

bimbeljogja.com – (Pengertian Asesmen Kompetensi Minimum, Pengganti Ujian Nasional) kamu yang sekarang duduk di bangku kelas 12 di SMA pasti sedang deg-degan nih nunggu Ujian Nasional. Apa kamu sudah bersiap untuk menghadapinya. Namun Mimin punya berita nih, Ujian Nasional udah nggak ada lagi loh. “haaa? Serius??” hehehe, benar, tapi lebih tepatnya adalah diganti. Kini ujian nasional sudah diganti menjadi AKM atau Asesmen Kompetensi Minimum. Bagi kamu yang baru tahu kabar ini, simak artikel ini sampai habis agar lebih mengerti.

Pengertian Asesmen Kompetensi Minimum

Pengertian Asesmen Kompetensi Minimum

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum? Asesmen Kompetensi Minimum atau biasa disingkat dengan KM adalah bentuk dari penilaian nasional yang akan melakukan survei terhadap lingkungan belajar, karakter, dan kompetensi minimum. Mudahnya ini adalah sistem penilaian baru yang menggantikan Ujian Nasional atau UN.

Penilaian ini berbeda dari sistem UN, Asesmen Kompetensi Minimum akan menilai peserta didik pada potensi kemampuan literasi dan numerisasi. Kemampuan literasi merupakan kemampuan dalam mengolah kata seperti membaca dan menulis, serta memahami informasi dan pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan kemampuan numeriasi adalah kemampuan untuk berpikir dengan konsep, prosedur, fakta, serta alat matematika sebagai dasar penyelesaian suatu masalah.

Jadi ujian ini akan lebih menitikberatkan penilaian ada kemampuan bahasa dan matematika. Selain itu karakter juga menjadi salah satu hal yang dinilai. Maka kamu harus menanamkan karakter peserta didik yang kuat.

Tujuan Penilaian

Asesmen yang satu ini cukup unik karena tidak hanya akan menilai peserta didik saja. Namun sekolah juga akan menjadi target penilaian dari Asesmen Nasional ini. Sekolah sebagai sarana belajar dituntut untuk mengembangkan sistem belajar yang inovatif agar peserta didik dapat menerima serta memahami materi pembelajaran yang disampaikan dengan baik.

Sekolah harus memberikan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi peserta didik khususnya kemampuan untuk memecahkan suatu permasalahan. Jadi bukan hanya peserta didik yang bersiap, sekolah pun juga bersiap-siap menghadapi asesmen ini.

Asesmen Kompetensi Minimum untuk peserta didik memiliki tujuan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam bernalar. Nalar ini dibutuhkan di masa depan sebagai bekal kemampuan dalam memecahkan masalah. Maka AKM ini menitik beratkan kemampuan nalar literasi dan numerik dan meninggalkan sistem hafalan yang diajarkan di sekolah-sekolah dulu.

Konsep Penilaian

Konsep penilaian dari Asesmen Kompetensi Minimum adalah mengukur kemampuan peserta didik dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan literasi dan numerik. Selain itu AKM juga melakukan survei terhadap karakter dan lingkungan belajar. Lalu bagaimana penjelasan literasi dan numerik, dan survei karakter serta lingkungan belajar itu? berikut adalah penjelasannya:

Literasi

Literasi adalah kemampuan yang berkaitan dengan informasi bacaan. Kemampuan ini akan diuji dengan jenis-jenis soal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Jadi kemampuan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan suatu bacaan untuk menanggapi permasalahan dan mengembangkan potensi.

Numerik

Numerik adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan dalam mengolah angka atau berhitung. Selain itu kemampuan ini juga berkaitan dengan cara berpikir yang logis dan sistematis. Jadi AKM bertujuan untuk salah satunya mengukur kemampuan berpikir dengan menggunakan konsep, presedur, fakta, dan berhitung untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Survei Karakter

Selain kedua hal di atas, Asesmen Kompetensi Minimum juga akan mengukur karakter peserta didik. Sebenarnya hal ini terbilang sulit, karena karakter harus diukur dengan cara khusus dan sulit menggunakan asesmen berskala besar. Namun AKM dapat digunakan untuk melihat gambaran karakter peserta didik walaupun tidak secara mendalam, namun hasilnya akan digunakan untuk menilai sekolah dalam mengembangkan karakter peserta didik. Karakter yang dinilai dengan AKM ini mencangkup kognitif, afektif, dan spiritual.

Survei Lingkungan Belajar

Survei lingkungan belajar adalah penilaian nasional yang menilai kualitas pembelajaran, iklim keamanan dan inklusif sekolah, refleksi guru, perbaikan praktik pengajaran, dan latar belakang keluarga peserta didik. Informasi yang didapatkan dari hasil survei ini nantinya akan digunakan untuk melakukan diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran semua komponen yang ada di sekolah.

Komponen Penilaian AKM

Asesmen Kompetensi Minimum memiliki 3 komponen penting yang menilai kemampuan literasi dan numerik peserta didik. Kompone penilaian dari AKM adlah konten, konteks, dan tingkat kognitif. Berikut adalah penjelasannya:

Konten

Konten adalah bagian dari soal literasi yang leih mengacu pada berbagai jenis teks soal yaitu teks informasi dan fiksi. Teks informasi adalah teks yang memberikan fakta, data, serta informasi untuk mengembangkan wawasan dan keilmuan dan bersifat ilmiah. Sedangkan teks fiksi adalah teks yang memberikan pengalaman dan hiburan serta renungan bagi pembaca.

Untuk konten numerisasi akan lebih menekankan pada kemampuan dalam bilangan, pengukuran geometri, data serta ketidakpastian.

Konteks

Konteks berkaitan erat dengan aspek kehidupan atau situasi yang terjadi pada konten yang digunakan dalam soal. Konteks dalam soal AKM dapat dibagi menjadi personal, sosial budaya, dan saintifik.

Konteks personal adalah konteks yang berkaitan dengan kepentingan pribadi. Sedangkan konteks sosial budaya berkaitan dengan kepentingan antara individu, budaya, dan isu kemasyarakatan. Sedangkan saintifik berkaitan dengan isu fakta ilmah.

Tingkat Kognitif

Komponen AKM yang terakhir adalah proses kognitif. Proses Kognitif berkaitan dengan cara berpikir yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal. Terdapat 3 level kognitif yang dinilai yakni menemukan informasi, interpretasi dan integrasi, dan evaluasi.

Jadi itulah pembahasan mengenai Asesmen Kompetensi Minimum yang menggantikan Ujian Nasional. Meskipun Ujian Nasional sudah ditiadakan, kamu tetap harus belajar dan fokus dalam pembelajaran. Maka dari itu kamu perlu tetap meningkatkan prestasimu di sekolah.

Bimbel Jogja akan membantumu dalam menggapai prestasi yang tinggi. Bimbel Jogja adalah program bimbingan belajar intensif yang bisa kamu pilih untuk meningkatkan pemahaman tentang materi-materi belajar di sekolah. Kami memiliki berbagai program yang akan dibawakan oleh tentor yang berpengalaman. Selain itu Bimbel Jogja juga akan membantumu untuk lolos tes SNBT untuk masuk perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Jadi tunggu apalagi, tingkatkan prestasimu bersama bimbel Jogja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Halo ada yang bisa dibantu?👋