Apa Arti Frasa? Apa Bedanya Dengan Kata

bimbeljogja.com – Halo para pembelajar. Sebagai orang Indonesia, tentu kamu sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia. Namun apakah kamu pernah mempelajari bahasa Indonesia secara keilmuan? Ada beberapa hal mendasar yang perlu kamu tahu dalam bahasa Indonesia, yaitu frasa. Beberapa orang sulit memahami dan mengidentifikasi frasa, dan terkadang beberapa orang juga menyamakannya dengan kata. Padahal kedua hal ini berbeda loh. Untuk tahu perbedaannya. Yuk kita bahas bersama-sama.
Table of Contents
ToggleApa Arti Frasa?
Frasa menurut KBBI artinya adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Jadi frasa adalah gabungan dari dua kata yang tidak membentuk subjek-predikat dan tidak menghasilkan makna baru.
Contoh frasa misalnya adalah kata “rambut pendek”, kata ini merupakan frasa karena teridiri dari gabungan kata yang konteksnya menjelaskan suatu sifat dari rambut, yaitu pendek. Nah jika kata tersebut diganti dengan “rambutnya pendek”, maka bukan termasuk dalam frasa, karena kata pendek menjadi predikat.
Selain itu frasa tidak membntu sebuah makna baru. Dari kata di atas, “rambut pendek” dan “rambutnya pendek”, memiliki makna yang sama. Jika kita mengambil dua kata lain misalnya “rumah sakit”, apakah kata itu termasuk dalam frasa? Jawabannya tidak karena rumah sakit adalah makna baru, buka berarti rumahnya sakit. Nah sampai sini kamu paham kan?
Ciri-ciri Frasa
Ada beberapa ciri-ciri yang penting untuk kamu ketahui, dengan tahu ciri-cirinya. Kamu akan bisa mengidentifikasi frasa pada kalimat. Berikut adalah ciri-ciri dari frasa:
1. Terdiri dari Dua Kata atau Lebih
Sudah jelas karena dari pengertiannya saja frasa merupakan gabungan kata, jadi tidak bisa menggunakan hanya satu kata.
- Buku tebal (kata benda + kata sifat)
- Sedang membaca (kata keterangan + kata kerja)
2. Menduduki Satu Fungsi Kalimat
Frasa dalam kalimat selalu menduduki satu fungsi, seperti subjek, objek, pelengkap, atau keterangan.
- Subjek:Anak-anak sedang bermain di taman.
- Objek:Saya membaca buku novel.
- Pelengkap:Rumahnya terbuat dari kayu jati.
- Keterangan:Dia pergi ke sekolah dengan sepeda.
3. Memiliki Satu Makna Gramatikal
Kata-kata dalam frasa membentuk satu makna yang utuh. Makna frasa tidak sama dengan makna kata-katanya secara terpisah.
- Kaki gunung(bukan kaki yang terbuat dari gunung)
4. Bersifat Nonpredikatif
Frasa tidak memiliki predikat, yaitu kata kerja yang menerangkan subjek. Frasa hanya menerangkan atau melengkapi makna kalimat.
Buku ini sangat menarik. (sangat menarik adalah frasa yang menerangkan objek “buku ini”)
5. Tidak dapat diubah menjadi kalimat
Frasa tidak dapat diubah menjadi kalimat karena tidak memiliki predikat. Misalnya frasa “buku tebal” tidak berperan sebagai kalimat.
Jenis-Jenis Frasa
Ada beberapa jenis frasa dan kesemua jenis ini dikelmpokkan ke dalam beberapa kategori. Dengan mengetahui jenis-jenis frasa akan membantu dalam memahami frasa serta tahu aturan di dalam pembuatan kalimat.
Jenis-jenis Frasa Berdasarkan Kategori Kata
1. Frasa Verbal
Frasa verbal adalah frasa yang memiliki inti kata kerja di dalamnya. Frasa ini juga dapat difungsikan kedudukannya sebagai kata kerja dalam sebuah kalimat.
Contoh:
- Membaca buku
- Menulis surat
- Sedang duduk
- Telah pergi
2. Frasa Nominal
Sedangkan frasa nominal adalah frasa yang yang memiliki inti kata benda di dalamnya. Frasa ini juga kedudukannya bisa menjadi kata benda dalam sebuah kalimat.
Contoh:
- Kopi dan teh
- Ayah dan ibu
- Rumah ayah
- Mobil Pak Kades
3. Frasa Ajektiva
Frasa ajektiva adalah frasa yang memiliki inti berupa kata sifat. Dan kedudukannya juga bisa menjadi kata sifat dalam sebuah kalimat.
Contoh:
- Lebih tinggi
- Lebih pintar
- Sangat cantik
- Banyak uang
4. Frasa adverbia
Frasa adverbia merupakan frasa yang memiliki inti kata keterangan, dan dapat difungsikan kedudukannya sebagai kata keterangan dalam sebuah kalimat.
Contoh:
- Di rumah
- Di sekolah
- Dengan cepat
- Ke pasar
5. Frasa Numeralia
Frasa numeralia merupakan frasa yang berasal dari bilangan. Frasa ini dapat memberikan gambaran jumlah, kuantitas, dan urutan dalam suatu deret bilangan.
Contoh:
- Pertama
- Seperangkat
- Seikat
- Beberapa
Jenis Frasa Berdasarkan Persamaan Distribusi
Jika didasarkan pada persamaan distribusi unsur-unsurnya. Frasa dibedakan menjadi dua yaitu frasa endosentris, dan frasa eksosentris. Berikut penjelasannya.
1. Frasa Endosentris
Frasa endosentris adalah frasa yang sejajar dengan fungsi tertetntu serta dapat diganti oleh unsurnya. Unsur yang dapat menggantikan fungsi tertentu disebut sebagai unsur pusat.
Misalnya contoh kata “dua mahasiswa di kelas” tidak dapat diganti menjadi “dua di kelas” karena kata “dua mahasiswa” merupakan unsur pusatnya.
2. Frasa Eksosentrik
Berbeda dengan frasa eksosentrik yang tidak memiliki unsur pusat. Frasa ini tidak memiliki persamaan kedudukan dengan unsur yang ada di dalamnya.
Frasa ini terdiri dari dua kata atau lebih yang memiliki unsur untuk menerangkan. Misalnya kata “Budi mengirimkan bunga kepada kekasihnya.”.
Frasa Berdasarkan Kedudukan
Berdasarkan kedudukannya, frasa dibagi menjadi dua, yaitu frasa setara dan frasa bertingkat.
1. Frasa Setara
Frasa setara merupakan jenis frasa yang dikategorikan berdasarkan kedudukannya dan memiliki keterkaitan antara unsur yang setara.
Contoh:
- Makan dan minum
- Tidur dan bangun
- Hitam Putih
- Suami istri
2. Frasa Bertingkat
Frasa bertingkat adalah frasa yang memiliki kedudukan yang tidak setara. Pada frasa ini terdapat satu bagian yang menempati posisi sebagai inti. Jadi jika salah satu kata dihilangkan, maka maknanya akan berubah.
Contoh:
- Musim panen
- Tanah air
- Dari rumah
- Mengayuh sepeda
Nah, itulah penjelasan tentang apa arti frasa. Bahasa Indonesia bukanlah ilmu yang sederhana, ada banyak hal yang perlu kamu tahu dalam bahasa Indonesia. Kamu akan belajar ini lebih dalam jika kamu mengambil jurusan sastra Indonesia di perguruan tinggi. Untuk itu terus belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat menggapai apa yang kamu harapkan di masa depan.