Pengertian Cerpen, Memahami Struktur dan Tips Membuatnya Menarik

pengertian cerpen

bimbeljogja.com – hai teman-teman, apakah kamu suka dengan sebuah cerita? Jika iya berarti kamu juga sama dengan Mimin. Mimin juga suka sekali dengan cerita, setiap cerita memiliki makna dan hal-hal menjadikan kita bisa belajar. Ada satu cerita yang paling umum dan mudah untuk dibuat, yaitu cerpen, pengertian cerepen adalah cerita pendek. Nah, bagi kamu yang bingung tentang cerpen atau mendapat tugas membuat cerpen, Mimin akan mengajarkan beberapa hal untukmu. Baca informasinya sampai habis ya!

Pengertian Cerpen

Cerpen merupakan singkatan, yang kepanjangannya adalah cerita pendek. Menurut KBBI, cerita pendek adalah cerita yang berisi kisah cerita yang tidak lebih dari 10.000 kata. Cerpen sendiri merupakan karya sastra fiksi yang dikemas secara pendek, jelas, dan ringkas. Biasanya cerpen menceritakan permasalahan yang dialami oleh satu tokoh.

Cerpen lebih mudah untuk dipahami karena memiliki jumlah kata yang relatif sedikit. Selain itu cerpen juga tidak memiliki banyak sudut pandang tokoh dalam sebuah cerita. Konflik yang terdapat dalam cerita pendek pun juga tidak terlalu rumit.

Ada beberapa genre dalam cerpen, yang di antaranya adalah genre percintaan, genre kasih sayang, jenaka, dan sebagainya.

Untuk bisa membuat sebuah cerpen. Kamu perlu memahami struktur yang ada dalam cerpen, yang akan dibahas pada poin selanjutnya.

Struktur Cerpen

Setelah membahas pengertian cerpen, kita lanjut ke strukturnya. Cerpen memiliki beberapa struktur yang perlu kamu tahu. Ada 6 struktur yang terdapat dalam cerpen. Struktur ini disusun untuk membuat alur cerpen menjadi lebih mudah untuk dimengerti pembaca.

Berikut adalah beberapa struktur yang ada dalam cerpen:

1. Abstrak

Abstrak adalah gambaran awal dari sebuah cerita yang memaparkan isi cerita. Sebanarnya bagian ini merupakan bagian opsional yang bisa ada, atau boleh untuk tidak disertakan. Abstrak memberikan gambaran mengenai isi cerita pada pembaca.

2. Orientasi

Orientasi adalah pengenalan. Pada bagian ini, isi cerita dalam cerpen mengandung penjelasan mengenai pengenalan tokoh, waktu, tempat, atau suasana. Bagian orientasi memberikan penjelasan kepada pembaca tentang tokoh-tokoh yang akan terlibat.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah rangkaian daripada sebuah cerita tentang kejadian-kejadian yang saling berkaitan. Bagian komplikasi merangkai berbagai kejadian yang melibatkan beberapa tokoh. Di bagian inilah karakter dari para tokoh mulai terlihat.

Selain itu rangkaian kejadian inilah yang nantinya akan melibatkan konflik. Benturan antara karakter dari setiap tokoh mulai terlihat pada bagian ini, yang kemudian akan memunculkan sebuah konflik yang mulai terlihat.

4. Evaluasi

Struktur cerpen yang selanjutnya adalah evaluasi, bagian ini adalah bagian penting dari sebuah cerpen. Kenapa? Karena bagian inilah yang menentukan apakah cerpen bisa dikategorikan menarik atau tidak.

Evaluasi berisikan rangkaian konflik yang akan menuju kepada titik puncak atau klimaks. Cerita dalam bagian ini juga berisikan tokoh-tokoh, mulai mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada.

5. Resolusi

Resolusi adalah bagian dari cerpen yang berisi tentang penyelesaian konflik. Bagian ini adalah bagian yang dinantikan oleh pembaca setelah mengikuti rangkaian konflik yang rumit. Nah, dalam bagian ini pembaca sangat menantikan penyelesaian dari konflik yang sudah diceritakan.

6. Koda

Koda adalah nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah cerita. Setiap cerita memiliki pembelajarannya tersendiri. Koda dapat diketahui oleh pembaca saat mereka sudah menyelesaikan keseluruhan isi cerpen.

Tips Membuat Cerpen yang Menarik

Mimin rasa semua orang bisa membuat cerita, namun tidak semua orang bisa membuat cerita yang bagus. Oleh karena itu, jika kamu ingin membuat cerpen, maka buatlah dengan semenarik mungkin.

Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk meuat sebuah cerpen yang menarik. Berikut adalah tipsnya.

1. Pikirkan Bagian Awal dan Akhir Cerita

Dalam membuat sebuah cerpen. Kamu perlu memikirkan bagian awal hingga akhir. Dari latar, tokoh, dan karakter. Pikirkan juga bagaimana konfliknya akan berjalan dan bagaimana penyelesaiannya.

Hal ini perlu dilakukan agar saat menulis cerpen, kamu tidak keluar dari alur yang sudah ditentukan. Hal ini penting karena pembaca akan mengikuti alur tersebut.

2. Buat Tokoh, Latar, dan Setting Cerita yang Sederhana

Cerita yang bagus bukanlah cerita yang rumit. Ada beberapa hal yang memang harus kamu buat dengan sederhana. Beberapa hal ini berkaitan dengan dasar cerita seperti setting tempat dan waktu, serta tokoh dan karakter yang dimiliki.

Hal ini perlu dilakukan agar pembaca mudah dalam memahami bagian dasar dari sebuah cerita ini. Jika kamu membuatnya terlalu rumit, maka pembaca akan bingung dan enggan melanjutkan membacanya.

Misalnya jika kamu membuat setting cerita dunia fantasi. Buatlah dengan memberikan gambaran sederhana. Misalnya seperti di bawah ini:

“Desa naga terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh perbukitan hijau. Konon, desa ini dinamai demikian karena lembah tersebut adalah sarang naga. Walaupun naga sudah tidak pernah terlihat, ada beberapa masyarakat yang mengaku pernah melihat naga di hutan yang berada tidak jauh dari perbukitan. Dan hal ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan di desa kami”.

3. Buat Cerita yang Bisa Ditebak

Eitss, jangan baca subjudulnya saja. Tentu cerita yang mudah ditebak adalah cerita yan membosankan. Namun, Mimin akan menjelaskan lebih jauh. Dalam bagian komplikasi, sangat bagus untuk kamu menyusun cerita yang mudah untuk ditebak, namun berikan akhir yang tidak seperti tebakan pembaca. Beitulah cara menciptakan plot twist.

Kamu bisa melihat contoh-contoh cerita yang bergenre misteri. Pelajari bagaimana penulis-penulis membuat cerita yang mudah ditebak, namun sedikit demi sedikit, penulis membuat cerita yang berlawanan dari tebakan pembaca.

Kamu harus bisa merancang cerita seperti sebuah puzzle yang satu per satu bagiannya memberikan solusi sedikit demi sedikit terhadap konfliknya.

4. Jangan Memberikan Alur yang Terlalu Cepat

Cerpen memang memiliki batasan kata, namun bukan berarti kamu harus menuliskannya dengan alur yang cepat. Pertahankan kecepatan alurnya karena hal inilah yang membuat pembaca akan terus membaca cerpenmu sampai mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan, yaitu akhir penyelesaian konflik yang sudah disusun.

Jangan khawatir, 10.000 kata itu panjang kok. Cukup panjang untuk kamu membuat rangkaian kejadian yang menarik. Ciri sebuah alur yang menarik adalah saat pembaca selalu mengharapkan akhir dari cerita tersebut.

5. Buat Kejadian Tidak Penting yang Bisa Menjadi Kunci Penyelesaian Konflik

Jika kamu pernah menonton film dr. Strange 2, coba ingat saat dr. Strange mengalahkan kembarannya dari dimensi lain, lalu menguburnya dalam sebuah atap gedung. Dan saat di akhir cerita, dr. Strange terjebak dalam dimensi lain, lalu ia memanfaatkan kembarannya yang sudah terkubur tadi untuk membantunya.

Nah, jika dr Strange tidak mengalahkan kembarannya itu, mungkin dr. Strange tidak akan bisa selamat.

Nah cerita tersebut, kita bisa belajar bagaimana cara membuat sebuah kejadian yang sebenarnya tak penting dan cenderung dilupakan oleh pembaca, namun ternyata kejadian itu menjadi kunci untuk menyelesaikan konflik. Teknik ini sering digunakan oleh penulis untuk membuat pembaca mengatakan, woww!!!

Nah jadi itulah penjelasan tentang pengertian cerpen, struktur dan cara membuat cerpen yang menarik. Untuk bisa menulis cerpen, terlebih dahulu kamu juga harus senang dalam membaca cerita. Dengan banyak membaca cerita, kamu akan bisa mengambil pembelajaran bagaimana cara penulis membuatmu tidak berhenti membaca ceritanya hingga akhir.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Halo ada yang bisa dibantu?👋