Jenis-Jenis Majas dan Pengertiannya dalam Bahasa Indonesia

bimbeljogja.com – Jika kamu berpikir bahwa seni adalah gambar dan musik, maka kamu salah. Tulisan juga bisa jadi seni loh, contohnya adalah puisi. Kita tahu nama-nama sastrawan besar tanah air seperti Ws Rendra dan Sapardi Djoko Damono. Bagaimana mereka dapat membuat kata-kata yang indah? Salah satunya adalah dengan menggunakan majas. Nah kali ini kita akan belajar tentang jenis-jenis majas dan pengertiannya. Kamu anak bahasa atau yang suka bikin puisi perlu tahu.

jenis majas

Apa itu Majas?

Majas adalah gaya bahasa sastra yang berfungsi untuk menyampaikan perasaan atau sebuah makna melalui bahasa kiasan. Penggunaan majas akan membuat sebuah tulisan menjadi indah, kreatif, dan imajinatif. Majas ini digunakan dalam karya-karya sastra seperti novel, cerpen, atau puisi.

Majas digunakan agar sebuah karya sastra menjadi semakin estetik tanpa mengurangi makna yang ingin disampaikan. Selain itu, majas juga dapat memperkaya pemilihan kata, agar kata yang digunakan dalam sebuah karya sastra tidak hanya kata yang kita gunakan sehari-hari.

Tidak ada aturan penggunaan majas dalam sebuah karya sastra, semua penyair atau penulis bebas menggunakan majas asalkan dapat mewakili makna yang ingin disampaikan. Itulah nilai seni dalam sebuah karya sastra.

Jenis-jenis Majas

Ada banyak jenis majas dalam bahasa Indonesia. Umumnya majas dikelompokkan dalam 4 jenis yaitu majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Dari 4 kelompok ini akan ada beberapa jenis majas. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah cara untuk membandingkan dua hal yang berbeda dengan kata-kata atau frasa yang menunjukkan kesamaan di antara keduanya. Ini membantu kita memahami sesuatu dengan lebih baik dengan menghubungkannya dengan sesuatu yang lebih dikenal atau akrab. Contohnya bisa berupa perumpamaan seperti “Dia seperti singa dalam pertarungan,” yang artinya orang tersebut sangat kuat atau berani seperti singa. Berikut adlah macam-macam majas perbandingan:

1. Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati dengan manusia. Majas ini membuat benda mati seola-olah hidup seperti manusia.

Contoh:

Dia berada di tepi pantai, merasakan air laut yang menjilati kakinya

 

2. Metafora

Metafora adalah sebuah kiasan yang menggunakan kata yang memiliki definisi yang berbeda dari arti sebenarnya. Metafora ini juga bisa berupa perbandingan analogis.

Contoh:

Gaun ia pakai bersinar di tengah kerumunan pesta

 

3. Asosiasi

Majas asosiasi adalah perbandingan yang digunakan untuk menyampaikan perasaan terhadap suatu objek, simbol, atau suasana tertentu.

Contoh:

Bau tanah basah saat hujan mengingatkanku pada suasana waktu itu

 

4. Hiperbola

Hiperbola adalah majas yang melebihkan sesuatu. Majas ini mengandung unsur pembesaran dengan membandingkan sesuatu yang tidak masuk akan untuk disandingkan.

Contoh:

Aku bisa mati jika tidak bersamanya

 

5. Simile

Majas simile digunakan untuk membuat perumpamaan terhadap sesuatu sesuatu. Objek pembandingnya juga merupakan dua hal yang berbeda. Majas ini biasanya menggunakan kata “seperti” atau “sebagai”.

Contoh:

Wajahnya muram bagaikan mendung sebelum badai

 

6. Alegori

Majas alegori digunakan untuk menyampaikan sebuah makna yang filosofis. Majas ini memberikan interpretasi yang lebih kaya atas sesuatu. Jadi majas ini digunakan untuk memberikan perwakilan makna yang lebih besar.

Lambang dua sayap ini bermakna sayap kebebasan kaum eldia

 

7. Antonomasia

Majas ini digunakan untuk memberikan simbol terhadap nama atau gelar yang disandang oleh seseorang. Majas ini secara umum mewakili sesuatu yang lebih spesifik dan secara implsit memberikan efek khusus dalam teks.

Contoh:

Buakaw berlatih keras demi menyandang gelar “raja muaythai”

“raja muaythai” bermakna orang yang ahli dalam beladiri muaythai.

 

8. Eufemisme

Jenis majas yang satu ini digunakan untuk mengganti kata atau frasa yang tidak sopan menjadi lebih halus. Eufemisne digunakan untuk menghindari penerimaan negatif dari sebuah kata.

Contoh:

Orang tuanya telah berpulang (artinya meninggal)

Majas Pertentangan

Majas ini mengandung kata atau kiasan yang maknanya berkebalikan dari makna aslinya. Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan mempertentangkan dengan sesuatu yang lain. Majas ini seolah-olah menggambarkan dua hal yang bertentangan, akan tetapi sebenarnya kedua hal tersebut merupakan pernyataan yang benar adanya.

9. Litotes

Merupakan majas yang digunakan untuk merendahkan diri atau merendahkan hati. Majas ini adalah kebalikan dari hiperbola. Majas ini dibuat dengan mengecilkan suatu keadaan namun tidak mewakili keadaan yang sebenarnya.

Contoh:

Silahkan pak mampir ke gubuk kami (gubuk berarti rumah)

 

10. Sinekdoke

Sinekdoke digunakan untuk menyamarkan maksud sebenarnya dengan menggunakan kata yang tidak sesuai dengan arti sesungguhnya. Majas ini digunakan untuk menyampaikan arti secara implisit atau memberikan efek khusus dalam teks. Ciri khasnya adalah, kata atau frasa yang digunakan berbeda dengan makna sebenarnya yang dimaksud.

Contoh:

Kepala sekolah selalu memuji muridnya yang rajin (tetapi dia sendiri sering terlambat)

 

11. Antitesis

Majas ini merupakan majas yang menggunakan kata berlawanan satu sama lain. Ciri khasnya adalah menggunakan dua konsep yang saling bertentangan secara bersamaan dalam satu kalimat.

Contoh:

Tua, muda, miskin, kaya semuanya bisa hadir di sini

 

12. Paradoks

Paradoks adalah pernyataan atau bahkan situasi yang kontradiktif dan tidak masuk akal. Jenis majas yang satu ini digunakan untuk menyampaikan ide yang kontradiktif secara metaforis.

Contoh:

Malam ini begitu sunyi namun isi kepalaku tetap bising.

Majas Sindirian

Majas sindiran adalah kiasan yang digunakan untuk menyindir perilaku atau kondisi tertentu. Berikut adalah beberapa macam majas sindiran:

13. Ironi

Ironi adalah kata yang mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan. Pernyataan dalam majas ironi bertolak belakang dengan apa yang sebenarnya dimaksudkan.

Contoh:

Sopan santun yang bagus, memanggil dengan berteriak seperti itu

 

14. Sinisme

Majas sinisme adalah sindiran yang menggunakan kata yang menyindir secara langsung. Majas ini dibuat tanpa memperhalus kata, namun tidak dengan cara yang kasar.

Contoh:

Orang itu berbiara tentang aturan, padahal ia tak mau berhenti saat lampu merah

 

15. Sarkasme

Sarkasme adalah sindiran dengan bahasa yang tidak langsung dan sering kali bertentangan dengan apa yang sebenarnya dikatakan. Sarkasme digunakan untuk menyampaikan kritik atau komentar yang tidak serius.

Contoh:

Benar sekali, yang berjasa atas proyek ini hanyalah kau seorang (padahal orang itu tidak mengerjakan apapun)

Majas Penegasan

Majas penegasan bertujuan untuk memperkuat pengaruh serta mendapatkan persetujuan pembaca atau pendengar. Berikut adalah jenis-jenis majas penegasan.

16. Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata yang secara berlebihan untuk menegaskan suatu hal. Majas ini bertujuan membuat sesuatu terdengar lebih kuat dan jelas.

Contoh:

Angin itu membuat layang-layangnya semakin naik ke atas (kata naik, sudah menunjukkan bahwa itu ke atas)

 

17. Repetisi

Repetisi adalah pengulangan kata. Pengulangan ini bertujuan untuk memberikan penegasan, meningkatkan ritme, dan memperkuat pesan atau perasaan

Contoh:

Jangan, jangan lakukan itu

 

18. Retorika

Majas yang satu ini bentuknya adalah kalimat tanya. Ya majas retorika bertujuan untuk memberikan penegasan terhadap suatu kalimat, namun pertanyaan ini tidak membutuhkan jawaban.

Contoh:

Siapa sih yang tidak ingin seperti orang itu?

19. Metonimika

Majas ini digunakan untuk menyampaikan suatu ide yang secara implisit memberikan efek khusus dalam teks. Majas ini digunakan dengan memilih kata yang merpresentasikan hal lain.

Contoh:

“Kursi kepresidenan” artinya bukanlah kursi yang diduduki presiden, namun artinya adalah jabatan presiden itu sendiri.

 

20. Simbolik

Majas ini menggunakan simbol atau lambang yang mewakili suatu konsep, perasaan, atau ide. Simbol ini dapat berupa kata, frasa, atau benda yan memberikan makna mendalam pada sebuah teks.

“mawar merah” adalah simbol dari cinta

Nah, itulah pembahasan mengenai jenis-jenis majas yang perlu kamu ketahui. Kamu akan mempelajari tentang majas ini lebih jauh jika kamu adalah anak jurusan bahasa, atau jurusan sastra di bangku kuliah. Dengan memahami majas-majas, kamu akan bisa membuat karya sastra yang indah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Halo ada yang bisa dibantu?👋