Mengenal Siklus Air, Proses dan Jenis-jenisnya

bimbeljogja.com – Air merupakan material penting bagi kelangsungan hidup di bumi. Air dibutuhkan untuk berbagai keperluan, dan yang paling penting adalah untuk minum. Tapi kamu tahu nggak sih bahwa air memiliki perjalanan yang panjang sebelum sampai di gelas kamu? Ya, air mengalami siklus yang terus berputar, siklus air ini adalah bentuk dari kecerdasan alam yang bisa kita manfaatkan untuk bertahan hidup. Nah, kali ini Mimin Bimbel Jogja akan mengajak kamu mempelajari tentang siklus air. Simak sampai habis ya!
Table of Contents
ToggleApa itu Siklus Air?
Siklus air juga dikenal dengan siklus hidrologi, yang merupakan adalah proses alam yang mana air bergerak secara terus menerus. Kita tentu tahu tentang hujan, yang mana air diturunkan melalui awan kemudian mengalir ke laut melalui sungai, dan menguap menjadi awan lagi.
Pergerakan air tersebut terjadi secara terus menerus dan tidak pernah berhenti. Nah proses ini lah yang memberikan kita manfaat berupa selalu tersedianya air di bumi yang dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan.
Tahapan Siklus Hidrologi
Ada beberapa tahapan yang akan dilalui oleh air menurut siklusnya, tahapan ini merupakan perubahan bentuk yang dialami oleh air secara terus-menerus. Berikut adalah tahapan-tahapannya:
1. Evaporasi
Evaporasi adalah proses penguapan. Penguapan terbesar terjadi di laut, ya karena laut adalah tempat air berkumpul dan panas matahari bisa menguapkan air dari laut.
Penguapan air ini tidak hanya terjadi di lau, namun juga terjadi di daratan. Panas matahari juga bisa menguapkan air yang ada di permukaan tanah dan tumbuh-tumbuhan.
Nah, penguapan air akan berkumpul di atmosfer menjadi gumpalan awan yang nantinya akan tertiup angin dan terbawa hingga daratan.
2. Kondensasi
Istilah lain dari kondensasi adalah pengembunan, yaitu perubahan wujud benda dari gas menjadi cair. Nah, awan adalah hasil dari uap air yang berkumpul dan terbawa oleh angin. Awan inilah yang dalam siklus air akan mengalami kondensasi.
Kondensasi terjadi karena perubahan suhu dan tekanan. Awan yang mengalami kondensasi akan membentuk awan hitam dan berkumpul, kondisi ini menjadi pertanda turunnya hujan karena awan telah mencapai titik jenuh. Awan hitam ini biasa kita sebut sebagai mendung.
3. Presipitasi
Presipitasi adalah kondisi ketika awan sudah tidak bisa menampung titik jenuhnya, sehingga awan yang berubah menjadi titik-titik air akan memiliki masa yang lebih berat, dan kemudian jatuh ke permukaan bumi. Kondisi ini kita kenal dengan hujan.
Presipitasi tidak hanya berbentuk huja, namun juga bisa berbentuk salju dan kristal es. Kondisi ini terjadi karena perubahan suhu yang besar, di mana uap air akan langsung berubah menjadi benda padat berupa kristal es dan akan dijatuhkan ke permukaan bumi.
4. Infiltrasi
Infiltrasi adalah penyerapan air yang jatuh ke permukaan bumi. Hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan masuk melalui pori-pori tanah, dan berkumpul menjadi sumber air yang ada di dalam tanah.
Sumber air ini yang dimanfaatkan manusia melalui sumur bor, atau pancaran air yang keluar dari permukaan tanah yang biasa ditemui di dataran tinggi. Selain itu air tanah ini juga dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan membantu proses fotosintesis.
5. Aliran Permukaan
Aliran permukaan adalah air yang berada di permukaan tanah. Permukaan tanah yang terdapat air misalnya adalah sungai, danau, dan rawa. Nah danau dan rawa ini juga menghasilkan penguapan dan memulai siklus air seperti yang telah dijelaskan.
Sedangkan aliran sungai akan membawa air menuju ke laut dan menjadi satu dengan air laut untuk kemudian memulai siklus air kembali.
6. Transpirasi
Transpirasi adalah proses yang mana air yang berada di tanah diserap oleh tumbuhan melalui akar. Air ini akan membantu proses fotositesis tanaman yang menghasilkan uap air melalui stomata. Uap air ini akan naik ke atmosfer untuk memulai kembali siklusnya.
Jenis-jenis Siklus Air
Siklus air dapat dibedakan menjadi 3. Berikut adalah penjelasannya:
1. Siklus Pendek
Siklus pendek adalah adalah terjadinya penguapan air dari laut yang membentuk awan, kemudian dengan cepat terjadi kondensasi dan jatuh kembali ke laut. Jadi siklus pendek ini adalah hujan yang belum sampai daratan.
2. Siklus Sedang
Siklus sedang terjadi saat air laut menguap dan uapnya terbawa angin ke daratan pada ketinggian tertentu, kemudian terjadi kondensasi dan membentu hujan di daratan. Pada waktu ini, air akan meresap ke dalam tanah menajdi sumber air atau terbawa arus sungai menuju ke lautan. Jadi hujan yang kita temui sehari-hari merupakan siklus sedang.
3. Siklus Panjang
Siklus panjang terjadi saat air laut menguap dan menuju ke atmosfer. Uap air ini akan terbawa angin dan berkumpul dengan uap air yang berasal dari tanah, danau, dan tumbuhan. Kumpulan uap air ini akan terus bergerak menuju tempat yang tinggi dan kemudian mengalami kondensasi dan jatuh dalam bentuk kristal es di pegunungan atau saat musim dingin. Jadi hujan salju adalah siklus air yang panjang.
Jadi itulah perjalanan air dari uap hingga turun ke permukaan bumi. Dari sini kamu tahu kan jika alam memiliki kecerdasan yang mampu menjadikan hidup seimbang dan menunjang keberlangsungan hidup bagi makhluk yang ada. Oleh karena itu kita harus menjaga lingkungan alam agar tetap sesuai dengan keadaan yang alami.