Apa Itu Hidroponik? Cara, Kelebihan dan Kekurangan

bimbeljogja.com – Ketersediaan lahan adalah permasalahan baru di dunia pertanian. Lahan-lahan di kini semakin sempit apalagi di daerah perkotaan. Menjadikan tanaman khususnya tanaman pangan seperi sayuran tidak memiliki media untuk tumbuh. Namun hal ini dapat teratasi dengan menggunakan salah satu teknik di dunia pertanian yaitu hidroponik. Hidroponik menjadi solusi yang untuk sempitnya lahan pertanian. Apa itu hidroponik? Kali ini Mimin akan kasih informasi seputar salah satu teknik dalam dunia pertanian ini.
Table of Contents
ToggleApa Itu Hidroponik?

Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan tidak menggunakan media tanah. Penggunaan media tanaman yang digunakan dalam hidroponik adalah air. Hidroponik merupakan solusi bagi orang-orang yang ingin membudidayakan suatu tanaman namun tidak memiliki lahan sebagai media tanam.
Secara bahasa hidroponik diambil dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydro yang berarti air. Dan phonos yang berarti daya. Hidroponik juga dikenal dengan istilah soiless culture yang berarti budidaya tanaman tanpa tanah.
Selain hemat lahan, budidaya tanaman hidroponik juga lebih hemat air. Pasalnya tanaman yang ditanam dengan media tanah setidaknya harus disiram tiga kali dalam seminggu, dan itupun memerlukan banyak air. Namun dengan menggunakan hidroponik, tanaman langsung diletakkan di media yang merupakan nutrisi utamanya yaitu air, dan pengisian kembali air setidaknya dilakukan dua atau tiga minggu sekali. Jadi selain solusi bagi daerah lahan sempit, juga solusi bagi daerah yang memiliki ketersediaan air yang terbatas.
Sejarah Hidroponik
Teknik menanam ini sudah dikenal sejak dulu yaitu sejak 1627. Pada waktu itu Francis Bacon menuliskan tentang hidroponik yang menjelaskan bahwa suatu tanaman tidak hanya bisa ditanam di tanah, namun ada media lain yang bisa digunakan untuk menanam yaitu air.
Pada tahun 1699, Jihn Woodward melakukan sebuah penelitian dan menghasilkan temuan yang sedikit berbeda. Ia mengatakan bahwa tanaman yang menggunakan media air keruh lebih bagus daripada menggunakan air yang jernih. Alasannya adalah, air yang jernaih tida memiliki banyak nutrisi untuk menjadikan tanaman menjadi subur.
Pada abad 19, cara menanam dalam media air ini mulai dikenal luas dengan nama aquaculture. Dan pada waktu ini ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh William Frederick Gericke. Ia melakukan percobaan menanam tomat dengan media iar. Hasilnya tomat yang ia tanam dapat tumbuh hingga 25 cm. Dari percobaan ini, ia menghasilkan sebuah buku yang lengkap tentang hidroponik dan teknik-tekniknya. Dari sinilah hidroponik semakin dikenal luas dan berkembang pesat.
Di Indonesia sendiri, hidroponik bari masuk pada 1980, pada saat ini cara menanam dengan metode hidroponik ini diperkenalkan ke masyarakat luas oleh Bob Sadino. Praktik ini mulai diterapkan pada skala industri pada tahun 1982, saat itu Bob Sadino melakukan budidaya sayuran di lahan 2,5 hektar.
Cara Menanam Dengan Cara Hidroponik

Setelah kamu tahu apa itu hidroponik, sekarang Mimin akan kasih informasi tentang cara membuat hidroponik. Cara menanam dengan hidroponik kali ini adalah cara yang sederhana dan biasa disebut sebagai hidroponik sistem Wick, yaitu hidroponik dengan sistem pasif, karena dalam sistem ini tidak ada bagian yang bergerak. Sistem ini menggunakan sumbu yang dibuat dengan benang katun atau tali untuk menarik larutan nutrisi dari wadah nutrisi ke media tumbuh. Yuk kita belajar cara membuatnya.
Alat dan Bahan
Untuk menerapkan hidroponik dengan sistem wick, kamu perlu menyiapkan alat sederhana berikut ini:
- Botol air mineral bekas ukuran 600 ml
- Gunting, pisau, atau cutter
- Sumbu kompor, kain bekas, atau kain flanel yang digunakan untuk mengalirkan nutrisi
- Bibit tanaman
- Media tanam rockwool
- Nutrisi pupuk AB Mix. Air Paku
Membuat Sistem Wick
Cara membuat sistem wick, kamu bisa menerapkan beberapa hal berikut:
- Potong botol air bekas menjadi dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah
- Lubangi area yang dekat dengan leher botol menggunakan paku yang telah dipanaskan
- Lubangi bagian tutup botol dengan menyesuaikan ukuran sumbu
- Masukan sumbu ke lubang tutup botol
- Setalah itu ambil bagian potongan tutup botol yang satunya (bagian bawah botol) lalu isikan dengan air
- Pasangkan bagian atas tutub botol dengan cara terbalik ke bagian bawah tutup botol yang berisi air
- Sistem wick sudah jadi
Jadi sumbu dalam sistem ini berfungsi untuk menyerap nutrisi dan dihantarkan ke media tanam di atasnya.

Menyemai Benih
Untuk benih tanaman, kamu bisa membeli benih di toko-toko pertanian. Namun kamu tidak bisa langsung menanamnya di media hidroponik. Kamu harus melakukan penyemaian dulu. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Potong media semai yaitu rockwool dengan ukuran 2-3 cm
- Basahi sedikit media semai dengan air
- Buat lubang kecil di tenagh rockwool dan masukan benih ke lubang tersebut
- Tutup dengan plastik hitam dan simpan di tempat yang gelap
- Tunggu kurang lebih 2 hari lalu hasil persemaian akan mulai tumbuh
- Jemur dan siram benih yang mulai tumbuh secara rutin hingga muncul daun
- Benih siap dipindah ke media tanam
Menyiapkan Larutan Nutrisi
Larutan nutrisi diletakkan di bagian bawah botol yang sudah dijadikan media tanam. Nutrisi yang digunakan untuk tanaman hidroponik dikenal dengan nama AB Mix dan banyak ditemukan di toko-toko pertanian. Campurkan lauran AB Mix dengan air bersih. Takarannya adalah, untuk 5 ml larutan A dan B harus dicampur dengan 1 liter air.
Pemindahan Tanaman
Setelah larutan nutrisi sudah dibuat, saatnya kamu memindahkan tanaman ke media tanam. Cukup letakkan tanaman beserta rockwool di bawahnya ke media tanam yaitu bagian atas botol. Lalu masukan bagian atas botol ke bagian bawah yang berisi larutan nutrisi yang akan dihubungkan dengan sumbu.
Oke, jadi tanaman hidroponikmu sudah jadi, selanjutnya kamu harus merawat tanaman tersebut dengan pemberian nutrisi perawatan hama dan penyakit serta penyiraman. Tanaman hidroponik rata-rata dipanen sekitar 30-45 hari. Cara memanennya bisa dilakukan dengan memotong bagian tanaman atau mengambil tanaman beserta rockwool media tanamnya.
Kelebihan dan Kekurangan
Selanjutnya kita akan membahas tentang kelebihan dan kekurangan dari hidroponik. Kelebihan dari sistem ini adalah sebagai berikut:
Kelebihan Hidroponik
Tanaman hidroponik menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat karena kemampuannya menyerap nutrisi secara optimal melalui air sebagai media tanam. Penggunaan air sebagai media juga menghilangkan kebutuhan penyiraman tanaman, membuat proses perawatan lebih sederhana. Dibandingkan dengan metode tradisional menggunakan tanah, penanaman hidroponik lebih mudah dilakukan, menghasilkan panen yang lebih melimpah, dan memungkinkan penghematan ruang, seperti di teras atau balkon rumah.
Keunggulan lainnya adalah hasil panen yang lebih steril karena tanaman hidroponik bebas dari bahan kimia atau pestisida. Selain itu, tanaman ini tidak tergantung pada cuaca, memungkinkan penanaman tanaman hidroponik dapat dilakukan tanpa memperhatikan kondisi iklim. Penggunaan pupuk menjadi lebih efisien dan hemat, dan tanpa ketergantungan pada tanah, lingkungan sekitar tanaman tetap bersih.
Teknik tanam ini juga mengurangi tenaga yang dibutuhkan, karena tidak melibatkan proses pengolahan lahan, penanaman, dan panen secara tradisional. Risiko terkena hama juga berkurang karena media tanam yang digunakan berupa air, sehingga tanaman menjadi lebih terlindungi.
Kekurangan Hidroponik
Perlu ketelitian yang ekstra dalam merawat tanaman hidroponik. Kamu perlu untuk selalu mengontrol nutrisi yang diberikan pada tumbuhan, termasuk dengan kadar keasaman pH. Jika kamu tidak memiliki ilmu yang cukup untuk bercocok tanaman menggunakan teknik ini, maka akan cukup sulit untuk dilakukan.
Selain itu hidroponik membutuhkan modal yang cukup besar. Apabila dibandingkan dengan menggunakan media tanah, tentu teknik hidroponik membutuhkan modal yang cukup besar. Oleh karena itu, teknik ionik lebih cocok digunakan untuk budidaya tanaman dengan skala besar. Dengan begitu, kamu juga cepat dapat mengembalikan modal awal
Pemeliharaan hidroponik juga masih langka, hal ini dikarenakan teknik bercocok tanaman ini masih jarang dilakukan sehingga, alat-alat tertentu terkadang sulit untuk didapatkan.
Selain itu perawatannya juga cukup mahal. Dalam merawat tanaman hidroponik kamu membutuhkan berbagai peralatan, perlengkapan, dan juga dengan biaya pemeliharaan yang tentunya tidak sedikit.
Hiroponik juga memerlukan keahlian khusus. Agar kamu dapat menghemat pengeluaran dalam merawat tanaman hidroponik, maka membutuhkan keahlian khusus agar kamu dapat membuat kreativitas peralatan hidroponik. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi membeli peralatan yang mahal.
Itulah penjelasan mengenai apa itu hidroponik. Jadi hidroponik adalah cara membudidayakan tanaman dengan media air. Hidroponik bisa diterpakan dengan cara yang sederhana dengan alat dan bahan yang ada di sekitar kita. Namun untuk menerapkan ini kamu perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.