Mengenal Ideologi Liberalisme, Sejarah dan Cirinya
bimbeljogja.com – pada masa perang dingin, terjadi ketegangan antara dua negara superpower pemenang perang dunia 2. Ya, Amerika dan Uni Soviet. Kenapa dua negara ini saling bersitegang? Karena kedua negara ini adalah negara besar dan memiliki idealisme yang saling bertentangan. Uni Soviet menganut paham sosialis-komunis, sedangkan Amerika Serikat menganut paham liberal. Mungkin beberapa dari kamu sudah pernah mendengar ideologi komunisme yang sudah tidak populer ini, namun kamu juga perlu mengenal ideologi liberalisme.
Table of Contents
ToggleApakah liberalisme adalah ideologi yang buruk? Sebenarnya seperti apa ideologi liberalisme itu. Mimin akan kasih informasinya untuk kamu. Simak sampai habis ya.
Mengenal Ideologi Liberalisme
Apa itu ideologi liberalisme? Liberalisme berasal dari kata liberal atau liberty yang akar katanya adalah dari bahasa latin yaitu “liber” yang artinya adalah “bebas”. Ideologi liberalisme merupakan paham yang menjunjung nilai kebebasan individu.
Liberalisme diartikan oleh KBBI sebagai aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur). Dari definisi ini, liberalisme diartikan sebagai kebebasan yang berhubungan dengan sistem politik dan ekonomi.
Liberalisme menjunjung tinggi hak-hak asasi yang dimiliki oleh individu dalam hal apapun seperti politik, ekonomi, agama, pengetahuan, dan lain-lain. Hak-hak ini harus dihormati oleh setiap orang, bahkan negara harus melindungi hak-hak tersebut.
Namun bukan berarti liberalisme membawa paham kebebasan mutlak. Kebebasan atas hak asasi harus disertai dengan rasa tanggung jawab dan menjunjung hak orang lain. Maka tetap diberikan sistem hukum, agar kebebasan yang diberikan tidak disalahgunakan atau tidak melanggar kebebasan orang lain.
Dari sini kamu sudah paham kan kenapa ideologi ini bertentangan dengan Uni Soviet? Ya karena Uni Soviet menganut paham komunisme yang menjunjung tinggi hak-hak komunal, kesamarataan, dan perjuangan kelas bawah. Bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan paham liberal.
Ciri-Ciri Ideologi Liberalisme
Ideologi liberalisme memiliki ciri-ciri sebagai sebagai berikut:
- Setiap individu punya kesempatan yang sama.
- Hak untuk diberlakukan dengan sama bagi setiap orang
- Penegakan hukum bagi setiap individu
- Sistem demokrasi dijunjung tinggi
- Negara adalah alat untuk mencapai tujuan
- Tidak ada ajaran yang bersifat dogmatis
- Setiap individu memiliki kebebasan intelektual
- Pemerintah memiliki aturan yang terbatas
- Ideologi bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan individu
- Menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan berekspresi
- Perdagangan bebas dan kapitalisme ekonomi
Sejarah Liberalisme
Paham liberalisme mulai ada pada abad ke 18 di Prancis, paham ini dianut oleh kaum borjuis sebagai sebuah respon atas penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agamawan pada masa feodalisme.
Pada masa itu seluruh aspek kehidupan dipegang dan dikuasai oleh raja, para bangsawan, dan agamawan gereja. Hal ini dinilai sebagai ketidakadilan oleh masyarakat, dan selanjutnya mulai memperjuangkan kebebasan dari kungkungan gereja.
Perjuangan masyarakat pada kala itu dengan cara menyuarakan hak-hak kebebasan dan keadilan, karena ada masa itu golongan bangsawan dan gereja mendapatkan hak-hak istimewa. Puncaknya pada 1789, yaitu terjadilah gerakan yang dinamakan revolusi Prancis.
Revolusi Prancis menjadi awal terbentuknya golongan liberal yang akhirnya tersebar luas ke berbagai negara di Eropa, termasuk di Inggris yang pada abad ke 19 mengeluarkan piagam Magna Charta. Piagam ini dikeluarkan oleh raja John yang isinya adalah menjamin kebebasan hak individu. Sejak saat itu kerajaan Inggris mulai dibatasi kekuasaannya.
Lahirnya liberalisme merupakan puncak dari rasa muak masyarakat atas kesewenang-wenangan kaum-kaum bangsawan. Rakyat yang dipaksa tunduk dan melihat hak-hak istimewa yang dimiliki oleh kaum-kaum tertentu membuat mereka memberontak dan menuntut hak-hak yang sama bagi setiap individu.
Dampak Positif
Perlindungan Hak-Hak Pribadi
Liberalisme menjamin kebebasan individu dan melindungi hak-hak asasi manusia. Negara akan menghukum siapa saja yang melanggar hak orang lain.
Industri Yang Maju
Liberalisme juga memberikan kebebasan terhadap perekonomian. Pasar bebas memberikan kesempatan yang lebar kepada industri untuk mengembangkan perusahaan dan memperluas pasar. Selain itu mereka juga membuka lebar jalan untuk berinvestasi.
Kebahagiaan Individu Diutamakan
Dalam ideologi liberalisme, negara hanyalah alat untuk mencapai tujuan, yaitu kehidupan yang makmur. Liberalisme meyakini bahwa kebahagiaan individu adalah ketika mereka mendapatkan hal secara penuh.
Kebebasan Berpendapat
Liberalisme menjunjung tinggi hak-hak untuk menyampaikan pendapat. Tidak hanya itu, ideologi ini juga membebaskan kritik bagi masyarakatnya. Maka dari itu, negara dengan paham liberal seperti Amerika Serikat, sering melakukan unjuk rasa baik kepada pemerintah, maupun kepada kelompok tertentu.
Dampak Negatif
Kesenjangan Sosial
Liberalisme dapat menyebabkan ketidaksetaraan ekonomi yang signifikan, menciptakan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan miskin.
Praktik Monopoli Individu
Liberalisme ekonomi bisa mendorong praktik monopoli dan oligopoli, merugikan persaingan sehat dan inovasi, serta menciptakan kontrol ekonomi yang terlalu besar oleh beberapa individu atau perusahaan.
Pasar Bebas yang Tidak Terkendali
Dalam kondisi tanpa regulasi yang memadai, pasar bebas dalam liberalisme dapat menghasilkan praktik bisnis tidak etis, penipuan, dan eksploitasi tenaga kerja, juga dapat menyebabkan fluktuasi ekonomi yang merugikan.
Ideologi Liberalisme Terhadap Indonesia
Indonesia tidak menganut ideologi liberalisme dalam politiknya. Ya, semua tahu kita menganut ideologi Pancasila. Namun dalam ekonomi, negara kita menuju ke arah liberal. Perekonomian Indonesia juga telah memasuki era pasar bebas, yang mana setiap perusahaan memiliki kesempatan yang sama dalam memasarkan produk mereka. Selain itu Indonesia juga memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk berinvestasi.
Tidak hanya dalam ekonomi, namun era modern dan globalisasi juga memberikan merubah gaya hidup orang Indonesia. Gaya hidup mewah dan masyarakat yang individualis adalah ciri dari liberalisme.
Selain itu sistem demokrasi yang dianut oleh negara kita juga menjunjung tinggi kebebasan untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Indonesia juga menerapkan kesetaraan di mata hukum, atau yang biasa disebut dengan equality before the law.
Jadi itulah penjelasan tentang mengenal ideologi liberalisme. Ideologi ini banyak dianut di negara-negara Eropa dan Amerika. Namun negara-negara seperti Asia pun juga menganut ideologi ini walaupun tidak secara penuh. Liberalisme memang banyak di terima di zaman modern karena kesesuaiannya. Selain itu perlindungan hak juga menjadi isu yang penting yang dibawa oleh ideologi ini.
SEO & Content Writter