Sejarah Runtuhnya Uni Soviet dan Dampak yang Ditimbulkan

bimbeljogja.com – kamu yang sedang belajar tentang sejarah dunia pada masa peperangan baik perang dunia 1, 2 dan perang dingin pasti pernah mendengar negara Uni Soviet. Ya, jika kamu hari ini mencarinya di peta atau atlas, kamu tidak akan menemukan negara ini. Kenapa? Karena negara Uni Soviet sudah tidak ada ya teman-teman. Negara ini telah runtuh, padahal Uni Soviet adalah negara yang besar bahkan bisa disejajarkan dengan Amerika. Namun kenapa negara sebesar itu bisa hancur? Kali ini Mimin Bimbel Jogja akan menjelaskan sejarah runtuhnya Uni Soviet serta dampak apa yang ditimbulkan dari keruntuhan negara itu.

Runtuhnya Uni Soviet

Apa Itu Uni Soviet

Pertama-tama kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu Uni Soviet. Uni Soviet adalah negara federal yang berideologi sosial-komunisme. Ibu Kota an pusat pemerintahan negara ini berada di Moskow, yang kini menjadi Ibu Kota negara Rusia.  Negara ini pertama kali berdiri pada pada 1922 dengan nama RSS atau Republic Socialist Soviet. RSS awalnya terdiri dari 4 negara yaitu Rusia, Kukasus (Transcaucasus), Ukraina, dan Belarus.

4 negara ini kemudian berkembang menjadi 15 negara saat awal tahun 1956. Negara-negara ini diantaranya adalah: Azerbaijan, Estonia, Georgia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Russia, Tajikistan, Ukraina, Latvia, Moldova, Turkmenistan dan Uzbekistan. Karena menjadi bagian dari Uni Soviet, tentu negara-negara ini juga berideologi sama yaitu sosialis-komunis. Karena ideologi tersebut, negara ini menganut sistem satu partai.

Negara ini adalah negara yang sering terlibat perang dunia 2, Uni Soviet menajdi bagian dari saah satu aliansi yang disebut sekutu, beranggotakan Uni Soviet, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Inggris, negara-negara ini bertempur melawan blok poros, sebuah aliansi negara-negara yang beranggotakan Jerman (Nazi), Italia, dan Jepang. Pada perang dunia 1, Uni Soviet belum terbentuk, namun salah satu negara besanya yaitu Rusia ikut andil dalam peperangan.

Kemenangan blok sekutu semakin menjadikan negara-negara anggotanya menjadi negara yang besar, terlebih Amerika dan Uni Soviet ditambah dengan perbedaan ideologi yang mencolok di antara kedua negara ini. Kedua negara ini pun bersaing hingga menyebabkan perang dingin. Amerika dan Uni Soviet berlomba menunjukkan kehebatannya dalam militer, persenjataan, hingga ilmu pengetahuan yang membuat seluruh dunia merasa takut jika perang kembali pecah.

Sejarah Runtuhnya Uni Soviet

Setelah 69 tahun berdiri, Uni Soviet runtuh pada 1991. Tentunya keruntuhan negara ini tidak secara langsung. Ada beberapa proses dan faktor yang menjadikan negara adikuasa ini runtuh.

Pada tahun 1985 tanda-tanda keruntuhannya mulai terlihat. Muncul permasalahan-permasalahan pada tubuh Uni Soviet, beberapa permasalahannya adalah:

  • Pemerosotan Ekonomi
  • Korupsi di kalangan partai komunis dan pemerintahan
  • Kesejahteraan yang tidak merata akibat sistem ekonomi sentralistik
  • Ketidakpuasan kelas menengah atas sistem komunisme yang memunculkan kesenjangan antara kelas menengah dan kaum elit
  • Munculnya gerakan separatisme di negara-negara anggota Uni Soviet

Pada saat itu tampuk kekuasaan Uni Soviet berada di tangan Michael Gorbachev, presiden Uni Soviet pada saat itu. Kemelut di negaranya menyebabkan Michael Gorbachev membuat sebuah kebijakan yang dinamakan perestroika atau restrukturisasi politik dan ekonomi. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang ekstreem karena berusaha mengubah wajah ideologi komunisme menjadi lebih demokratis.

Kebijakan perestronika memuat 3 prinsip yaitu Glasnot (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law. Kebijakan ini mengubah wajah ideologi komunis yang awalnya terpusat menjadi lebih demokratis dan terbuka. Namun kebijakan ini tentunya menimbulkan kritik dari kelomok konservatif, moderat, dan radikal dari Uni Soviet karena dinilai bertentangan dengan ideologi.

Selain itu dengan memberikan sedikit pintu keterbukaan di Uni Soviet, kebijakan ini malah menjadi bumerang bagi negara tersebut. Yang awalnya tujuannya adalah menyelesaikan konflik di negara tersebut, justru dilihat sebagai kesempatan bagi negara-negara anggota Uni Soviet untuk melepaskan diri.

Dan hal tersebut terjadi, negara-negara Uni Soviet satu per satu melepaskan diri pada pertengahan 1991. selain karena permasalahan ekonomi dan sentralisasi, negara-negara ini menilai bawa ideologi komunisme sudah ketinggalan jaman. Ideologi ini dinilai tidak mampu beradaptasi dan gagal membawa negara-negara di Uni Soviet menjadi negara yang sejahtera.

Karena separatisme massal yang dialami oleh Uni Soviet, akhirnya negara ini dibubarkan pada 25 Desember 1991. Pembubaran ini ditandai dengan kemunduran Mikhail Gorbcahev sebagai presiden Uni Soviet.

Dampak Runtuhnya Uni Soviet

Runtuhnya negara adi kuasa ini tentunya menimbulkan beberapa dampak. Berikut adalah dampak-dampak yang ditimbulkan dari runtuhnya Uni Soviet:

1. Berakhirnya Perang Dingin

Runtuhnya Uni Soviet menjadi tanda berakhirnya perang dingin yang melibatkan Amerika Serikat dan Uni Soviet. Dengan dibubarkannya negara Uni Soviet, maka Amerika Serikat tampil sebagai pemenang dan perang dingin antara dua negara adidaya ini berakhir.

2. Amerika Serikat Menjadi Negara Adidaya

Berakhirnya perang dingin menjadikan Amerika Serikat tidak lagi memiliki Rival. Akibatnya Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara adidaya di dunia. Ditambah lagi negara ini sudah mengembangkan kemampuannya dengan sangat pesat saat perang dingin berlangsung.

3. Negara-Negara Komunis Berubah Menjadi Negara Demokrasi

Salah satu alasan negara-negara Uni Soviet melepaskan diri adalah kegagalan ideologi komunis dalam membawa kesejahteraan bagi suatu negara. Ideologi ini telah dinilai buruk karena permasalahan-permasalahan yang terjadi. Karenanya negara-negara yang dulunya komunis menjadi negara demokrasi.

4. Berkurangnya Kecemasan Dunia Terhadap Kemungkinan Terjadinya Perang

Perang dingin adalah waktu-waktu yang menegangkan bagi seluruh negara di dunia. Dunia memandang Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah negara besar, apalagi mereka telah menunjukkan kehebatannya dalam hal militer dan teknologi perang. Dengan runtuhnya Uni Soviet. Maka seluruh dunia menjadi lebih tenang karena terhindar dari kemungkinan terjadi perang dunia.

5. Tumbangnya Paham Komunisme

Uni Soviet adalah negara besar yang menjadi yang menganut Ideologi Komunisme dan memimpin negara-negara anggotanya yang juga berhaluan sama. Negara ini juga menjadi negara percontohan serta cikal bakal ideologi komunisme-leninisme. Maka dengan runtuhnya negara ini, ideologi komunisme pun menjadi tidak populer lagi, karena kekuatan besarnya sudah tidak ada.

Jadi itulah penjelasan mengenai sejarah runtuhnya Uni Soviet dan dampak yang ditimbulkan. Peristiwa ini menjadi peristiwa yang penting dalam sejarah dunia. Negara ini hanya tinggal cerita, namun negara Rusia menjadi sisa-sisa Uni Soviet yang kekuatannya juga tidak bisa diremehkan. Meskipun tidak sebesar Uni Soviet, negara Rusia adalah negara yang cukup dipertimbangkan oleh rivalnya dulu, yaitu Amerika Serikat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Halo ada yang bisa dibantu?👋