Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan, Harus Tahu

bimbeljogja.co – proklamasi kemerdekaan adalah tonggak sejarah berdirinya bangsa Indonesia. Peristiwa ini merupkan peristiwa penting yang selalu dikenang sepanjang tahun. Proklamasi ada titik di mana bangsa Indonesia menyatakan kebebasan terhadap penjajahan asing. Banyak orang yang tahu tentang persitiwa ini, namun sebenarnya ada beberapa peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan yang memiliki peran besar bagi kemerdekaan Indonesia. Apa saja peristiwa itu? berikut adalah ulasannya.

peristiwa penting sebelum proklamasi

5 Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi

Berikut adalah peristiwa penting yang harus kamu tahu:

1. Sidang BPUPKI

Sidang BPUPKI adalah sidang persiapan kemerdekaan Indonesia yang diselenggarakan pada 29 Mei-1 Juni 1945 dan sidang kediua diselenggarakan pada 10-16 Juli 2022. BPUPKI merupakan singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Sidang BPUPKI dibentuk oleh pemerintah Jepang dan diumumkan oleh Jendral Kumakichi Harada pada 1 Maret 1945 sebagai hadiah kepada bangsa Indonesia jika Jepang berhasil memenangkan perang Asia Timur Raya. Sidang ini dipimpin oleh Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat.

Tujuan dari diadakannya sidang ini adalah untuk menarik simpati rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang melawan sekutu, selain itu sidang ini juga menyelidiki dan mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan pembentukan negara merdeka.

Sidang pertama bertujuan untuk merumuskan dasar negara, tokoh-tokoh yang menyumbangkan pendapat tentang dasar negara diantaranya adalah Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Sidang pertama menghasilkan Pancasila sebagai dasar negara.

Sidang kedua membahas tentang bentuk negara, wilayah, rancangan UUD, ekonomi, pembelaan negara, serta pendidikan. Sidang kedua menghasilkan panitia persiapan pembentukan UUD, panitia pembelaan tanah air, dan panitia ekonomi dan keuangan. Selain itu juga menghasilkan rancangan UUD.

BPUPKI dibubarkan secara resmi pada 6 Agustus 1945. Karena tugas-tugas yang diberikan pada sidang tersebut telah terlaksana.

2. Pembentukan PPKI

Setelah BPUPKI menetapkan hasil maka dibentuklah sidang PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Sidang PPKI dilaksanakan pada 9 Agustus tahun 1945 yang tujuannya adalah meneruskan hasil dari sidang BPUPKI. Pelaksanaan sidang PPKI dilaksanakan usai proklamasi kemerdekaan yaitu pada 18 Agustus 1945.

Sidang PPKI dilaksanakan di Pejambon yang kini dikenal sebagai Gedung Pancasila. Sidang ini dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta dan berlangsung hingga 22 Agustus.

Sidang ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:

  • Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Undang-Undang Dasar 1945.
  • Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.
  • Membentuk sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu presiden

3. Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki

Peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan selanjutnya adalah pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang oleh tentara sekutu. Dua kota ini merupakan kota pentin bagi pasukan Jepang karena kota ini adalah pusat industri dan militer. Kota ini menjadi sumber daya pemasok keperluan perang tentara Jepang.

Bom pertama dijatuhkan di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945, dan bom kedua dijatuhkan di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Hancurnya kedua kota ini menjadikan kekalahan Jepang sudah terlihat di depan mata.

Pada 14 Agustus 1945, Jepang secara resmi menyerah tanpa syarat kepada Sekutu di kapal USS Missouri. Dengan penyerahan ini maka secara otomatis wilayah jajahan Jepang yaitu Indonesia telah diambil alih sekutu. Inilah yang nantinya akan menyebabkan pertempuran yang kita kenal sebagai pertempuran 10 November di Surabaya dan kita peringati sebagai Hari Pahlawan.

Peristiwa ini terdengar oleh salah satu tokoh golongan muda pada saat itu yakni Sutan Syahrir. Peristiwa ini ia anggap sebagai sebuah kesempatan untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menuntut Soekarno agar proklamasi segera dilakukan.

4. Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki serta menyerahnya Jepang kepada sekutu dinilai Golongan Muda sebagai kesempatan untuk Indonesia merdeka. Namun Golongan Tua yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta memilih enggan terburu-buru dalam memproklamirkan kemerdekaan. Golongan tua memilih untuk menunggu keputusan Jepang dan hasil dari sidang PPKI.

Keputusan dari Golongan Tua inilah yang mendorong Golongan Muda yaitu Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh yang berasal dari perkumpulan “Menteng 31” untuk menjemput dan menculik Soekarno dan Mohammad Hatta pada 16 Agustus 1945 dini hari, dan mendesak agar proklamasi kemerdekaan segera dilaksanakan.

Pada penculikan itu terjadi perundingan yang alot antara Golongan Muda dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Perundingan ini menghasilkan keputusan bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945.

5. Penyusunan Naskah Proklamasi

Penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada 16 Agustus 1945 sepulangnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dari Rengasdengklok. Penyusunan naskah proklamasi ini dilakukan di rumah Laksamana Muda Maeda di Jl. Imam Bonjol no. 1, Jakarta Pusat.

Naskah Proklamasi ditulis langsung dengan tulisan tangan Soekarno setelah itu diserahkan untuk diketik oleh Sayuti melik. Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi kemerdekaan dijahit sendiri oeh Ibu Fatmawati, istri Ir. Soekarno.

Ini merupakan peristiwa penting sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, pukul 10 pagi, dan bertempat di kediaman Soekarno, tepatnya di Jl. Pegangsaan Timur 56. Peristiwa ini sekaligus menjadi tanda akhir penderitaan rakyat Indonesia dari penjajahan selama ratusan tahun, melewati kerja paksa, pemberontakan dan ketidakadilan dari bangsa yang menjajah.

Itulah peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan yang penting untuk kamu ketahui. Untuk lepas dari belenggu penjajah, banyak proses yang dilalui oleh tokoh-tokoh bangsa dan berbagai selisih paham oleh berbagai kalangan. Kini negara kita sudah memiliki kemerdekaan itu, namun perjuangan terhadap bangsa tidaklah berakhir. Kita tetap harus berjuang walau dengan cara yang bebeda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Scan the code
Halo ada yang bisa dibantu?👋